KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga Makalah ini dapat
diselesaikan dengan judul “Andai Aku Jadi Walikota Pekalongan” untuk mengikuti
Kompetisi Mencari Walikota Pekalongan Masa Depa tahun 2012 dengan baik tanpa
halangan apapun.
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberitahukan kepada semua
kalangan bahwa saya Insya Allah mampu mengemban tugas menjadi Walikota
Pekalongan dengan sebaik – baiknya.
Atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak pada
kesempatan ini disampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1 Ibu
Budi Hartati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA NEGERI 2 PEKALONGAN.
2 Bapak Reno Wiyoso, S.Pd yang telah membimbing
dan mendampingi
dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga amal kebaikan semua
pihak yang membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini mendapat imbalan
dari Tuhan YME. Diharapkan karya tulis ini bermanfaat bagi masyarakat. Akhirnya
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca diharapkan bisa
menyempurnakan makalah ini.
Pekalongan, Mei 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Pendahuluan
Daftar Isi
A. Pendahuluan
Latar Belakang
Visi dan Misi
B. Pembahasan
1.
Kemiskinan
2.
Alam
3.
Seni Budaya
4.
Pendidikan
5.
Olah Raga
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kota Pekalongan, adalah
salah satukota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan Laut Jawa
di utara, Kabupaten Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan
barat. Pekalongan terdiri atas 4 kecamatan,
yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan
Selatan. Kota
ini terletak di jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya.
Pekalongan berjarak 101 km sebelah barat Semarang,
atau 384 sebelah timur Jakarta.
Pekalongan dikenal mendapat
julukan kota
batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota Pekalongan memiliki pelabuhan perikanan
terbesar di Pulau Jawa. Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area
pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain
itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut,
seperti ikan
asin, terasi,
sarden, dan kerupuk ikan. Transportasi di Pekalongan pun sudah cukup
berkembang, karena terdapat terminal besar, stasiun dll.
Untuk makanan, Pekalongan mempunyai
megono, yakni irisan nangka dicampur dengan sambal bumbu kelapa. Makanan
ini umumnya dihidangkan saat masih panas dan dicampur dengan petai dan ikan
bakar sebagai menu tambahan. Kota Pekalongan terkenal dengan nuansa religiusnya
karena mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Ada beberapa adat tradisi
di Pekalongan yang tidak dijumpai di daerah lain semisal syawalan, sedekah bumi, dan sebagainya.
Syawalan adalah perayaan tujuh
hari setelah lebaran dan sekarang ini disemarakkan dengan pemotongan lopis raksasa yang
memecahkan rekor MURI
oleh walikota
untuk kemudian dibagi-bagikan kepada pengunjung.
Kota Pekalongan membentang
antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan 109º37’55”–109º42’19” BT. Berdasarkan
koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan membentang antara 510,00 – 518,00 Km
membujur dan 517,75 – 526,75 Km melintang. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan
mencapai ± 9 Km, sedangkan dari Barat ke Timur mencapai ± 7 Km.
VISI :
Membangun masyarakat thoyibah yang berbasiskan nilai – nilai religius berwawasan lingkungan
Membangun masyarakat thoyibah yang berbasiskan nilai – nilai religius berwawasan lingkungan
Penjelasan Visi:
1.Masyarakat thoyibah, pembangunan dan seluruh aktivitas pemerintahan adalah upaya guna mendorong terwujudnya masyarakat yang sejahtera, maju, makmur, mandiri, serta beretika dalam menjalankan, mengelola dan mengatur kehidupan bersama secara tertib, berkeadilan, bermartabat dan berbudi pekerti yang luhur sesuai ajaran agama masing – masing.
2. Nilai - nilai religiusitas menjadi patokan dan pertimbangan pokok dalam penyelenggaraan proses pemerintahan dan pembangunan serta menjadi pilar utama masyarakat thoyibah yang dicita-citakan agar terbentuk keseimbangan antara kemajuan di bidang material dengan nilai-nilai religius dalam kehidupan masyarakat.
1.Masyarakat thoyibah, pembangunan dan seluruh aktivitas pemerintahan adalah upaya guna mendorong terwujudnya masyarakat yang sejahtera, maju, makmur, mandiri, serta beretika dalam menjalankan, mengelola dan mengatur kehidupan bersama secara tertib, berkeadilan, bermartabat dan berbudi pekerti yang luhur sesuai ajaran agama masing – masing.
2. Nilai - nilai religiusitas menjadi patokan dan pertimbangan pokok dalam penyelenggaraan proses pemerintahan dan pembangunan serta menjadi pilar utama masyarakat thoyibah yang dicita-citakan agar terbentuk keseimbangan antara kemajuan di bidang material dengan nilai-nilai religius dalam kehidupan masyarakat.
3. Berwawasan
lingkungan, dalam upaya mewujudkan Kota Pekalongan yang lestari, aman, nyaman,
berdaya dukung dan berkelanjutan, bagi generasi sekarang maupun generasi yang
akan datang. Dengan demikian Kota Pekalongan menjadi lingkungan atau tempat
tinggal yang nyaman bagi warga, serta lestari dan berdaya dukung bagi
kelangsungan penyelenggaraan berbagai usaha warga Kota Pekalongan.
MISI :
1. Mementingkan Pendidikan yang berbudi pekerti , santun, dan berkualitas
2. Menjadikan Kota Pekalongan bebas rob dan banjir
3. Menanggulangi kemiskinan beerbasis masyarakat
4. Memperkuat kelembagaan dan pendidikan keagamaan
5. Menjadikan Kota Pekalongan sebagai kota “budaya”
1. Mementingkan Pendidikan yang berbudi pekerti , santun, dan berkualitas
2. Menjadikan Kota Pekalongan bebas rob dan banjir
3. Menanggulangi kemiskinan beerbasis masyarakat
4. Memperkuat kelembagaan dan pendidikan keagamaan
5. Menjadikan Kota Pekalongan sebagai kota “budaya”
B.
PEMBAHASAN
SEANDAINYA
SAYA MENJADI WALIKOTA PEKALONGAN
SAYA AKAN MEMBENAHI SEKTOR :
SAYA AKAN MEMBENAHI SEKTOR :
1. Kemiskinan
2. Alam
3. Seni Budaya
4. Pendidikan
5. Olah Raga
1. Kemiskinan
Pemberantasan kemiskinan yang dilakukan dengan upaya teratur dan terukur, merupakan tugas negara dan pemerintah sebagaimana diperintahkan konstitusi. Jika karena suatu alasan pemerintah di daerah lebih memikirkan investasi dan lalu mengabaikan penanggulangan kemiskinan, itu salah. Jika investasinya sukses sementara kemiskinan tidak diatasi, itu sama halnya dengan kaya di atas penderitaan orang lain.
Cara Penanggulangan kemiskinan:
1.
Memberikan Bantuan Langsung Tunai
(BLT) kepada warga miskin Pemberantasan kemiskinan yang dilakukan dengan upaya teratur dan terukur, merupakan tugas negara dan pemerintah sebagaimana diperintahkan konstitusi. Jika karena suatu alasan pemerintah di daerah lebih memikirkan investasi dan lalu mengabaikan penanggulangan kemiskinan, itu salah. Jika investasinya sukses sementara kemiskinan tidak diatasi, itu sama halnya dengan kaya di atas penderitaan orang lain.
Cara Penanggulangan kemiskinan:
Memberikan BLT kepada warga miskin sesuai data dari BPS setiap sebulan sekali
2. Memberikan Pekerjaan kepada warga usia produktif bekerja
Memberikan pekerjaan kepada warga usia produktif yaitu dengan membuat lapangan pekerjaan di mana warga usia produktif yang sedang menganggur langsung dipekerjakan di sana, misalnya di Pabrik tekstil, di bid. UKM, dll.
3. Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional
Pertama, cakupan program luas serta dapat diakses semua penduduk yang membutuhkan perlindungan dan bantuan.
Kedua, berkelanjutan dan tidak tergantung dari kebijakan pemerintah untuk suatu waktu tertentu.
Ketiga, transparan dan tidak menjadi alat politik oleh pihak mana pun.
Keempat, jika memakai sistem asuransi sosial, iuran harus dapat dipikul peserta dalam batas kemampuan penghasilan tetap dan pemberi kerja harus berkontribusi tanpa boleh menjadi sumber kerugian perusahaan.
Kelima, manfaat bagi peserta harus jelas sejak awal, dari besaran, jangka waktu, hingga siapa saja yang berhak memperoleh manfaat.
Keenam, iuran negara harus terukur dalam batas kemampuan negara untuk jangka panjang.
Program-program bantuan sosial untuk pembangunan sosial, ekonomi, dan politik yang bertujuan kesinambungan pembangunan jangka panjang.
4. Menjamin kesehatan fakir miskin
Memberikan fasilitas kesehatan gratis bagi warga mikin yaitu dengan JAMKESMAS, JAMKESDA, ataupun dari pihak ASKES.
2.
Alam
1. Masalah
Rob di Pekalongan
Masalah Rob di Pekalongan dapat
teratasi yaitu dengan meninggikan kawasan – kawasan di Pekalongan yang
berpotensi tergenang rob. Daerah – daerah di sekitar pantai dibuat tanggul.
Agar berfungsi bagi masyarakat dibuat Jalingkut ( Jalur Lingkar Utara ) yang
berguna bagi masyarakat Pekalongan dan kelancaran arus lalu lintas jalur utara
di Pekalongan.
2. Lingkungan
di Pekalongan yang kotor
Lingkungan yang kotor dapat teratasi
dengan cara memberikan satu tempat sampah per warga dan 1 buah truk sampah
3. Air Bersih
Mendapatkan air bersih, mungkin
lumayan mudah. Namun, untuk daerah – daerah terpencil mungkin amat sulit. Maka
dari itu, di tiap – tiap desa akan dibuatkan minimal 5 tower air bersih yang
akan diurus oleh PAMSIMAS
3.Seni Budaya
1.Mempromosikan Batik
3.Seni Budaya
1.Mempromosikan Batik
Langkahnya
yaitu dengan mengundang beberapa pejabat di Indonesia
minimal 2 minggu sekali untuk mengunjungi Museum Batik di Pekalongan. Mengadakan Pameran Batik dari berbagai daerah di Indonesia 2 minggu sekali. Selain itu, juga dengan mempromosikan batik lewat internet agar Batik Pekalongan dikenal hingga ke mancanegara.
minimal 2 minggu sekali untuk mengunjungi Museum Batik di Pekalongan. Mengadakan Pameran Batik dari berbagai daerah di Indonesia 2 minggu sekali. Selain itu, juga dengan mempromosikan batik lewat internet agar Batik Pekalongan dikenal hingga ke mancanegara.
2. Melestarikan
kebudayaan nenek moyang
Melestarikan
kebuyaan nenek moyang seperti Syawalan; Krapyakan; Pek Chun; dll.
3. Mempromosikan Museum Graha Tosan Aji
Museum
Graha Tosan Aji yaitu museum keris di Pekalongan. Hal ini perlu dipromosikan
karena Pekalongan merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terdapat museum
keris. Caranya dengan mengadakan Pameran keris dari berbagai daerah tiap
sebulan sekali.
4.
Pendidikan
1. Program
Pendidikan Anak Usia Dini
Pelaksanaan program pendidikan anak
usia dini dijabarkan ke dalam 8 kegiatan, yaitu rehabilitasi sedang / berat
bangunan sekolah TK/RA, pelatihan kompetensi tenaga pendidik PAUD, pengembangan
pendidikan anak usia dini, fasilitasi pendidikan anak usia dini, fasilitasi
operasional pendidikan (FOP) TK/RA, fasilitasi operasional kelembagaan PAUD dan
forum kelembagaan PAUD, fasilitasi operasional pendidikan TK Negeri dan TK
Pembina, serta peningkatan mutu pendidikan Taman Kanak-Kanak di Kota
Pekalongan.. Sedangkan dari sisi pendidik, dilakukan pelatihan peningkatan
kompetensi beberapa pendidik PAUD.
2. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Program wajib belajar pendidikan dasar
sembilan tahun ditujukan pada pencapaian sasaran pemerataan akses pendidikan,
peningkatan mutu dan daya saing. Dalam upaya pemerataan akses pendidikan, dilaksanakan
kegiatan penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu SD / SMP, Pembinaan SMP
Terbuka, penyelenggaraan pendidikan kejar paket A setara SD, dan
penyelenggaraan pendidikan kejar paket B setara SMP. Kegiatan dilaksanakan sekaligus
sejalan dengan pemberian bantuan operasional sekolah (BOS). Selain itu juga
peningkatan mutu dan daya saing pendidikan.
Upaya peningkatan mutu juga ditujukan pada peningkatan mutu
pendidikan dasar yang berisi kegiatan lomba jenjang pendidikan SD dan SMP mulai
dari tingkat kecamatan, kota,
karesidenan, provinsi, dan nasional;
3. Program Pendidikan Menengah
Upaya untuk mewujudkan pemerataan dan perluasan akses
pendidikan menengah, antara lain ditempuh melalui kegiatan pemberian beasiswa
bagi siswa dari keluarga kurang mampu, penyelenggaraan kejar paket C setara
SMA, fasilitasi penerimaan peserta didik baru SM/SMK/MA, fasilitasi
penyelenggaraan UAS SMA/MA, dan fasilitasi penyelenggaraan UAS SMK. Kegiatan
pemberian beasiswa. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan akan dapat memberikan
peluang yang sama kepada lulusan SMP/MTs yang berasal dari keluarga kurang
mampu dalam mengakses pendidikan menengah.
5.
Olahraga
1. Pembinaan atlet Usia Dini
Pembinaan atlet Usia Dini dilakukan
dengan cara membimbingnya sejak dari kecil yaitu dengan memfasilitasinya secara
gratis.
2. Pembenahan
Stadion Kota
Batik
Pembenahan
Stadion Kota Batik dilakukan dengan cara membenahi infrastruktur; sarana dan
prasarana nya agar para atlet yang berlatih di sana menjadi nyaman.
3. Mengadakan
lomba – lomba tentang olahraga
Lomba – lomba tersebut minimal 5 cabang tiap
bulan.
4. Memberikan
jaminan bagi atlet berprestasi
Memberikan
jaminannya yaitu bila atlet tersebut berusia produktif bekerja. Maka, diberikan
pekerjaan yang layak. Jika bagi yang berusia pelajar diberikan beasiswa sekolah
gratis di sekolah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar